Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, dalam konferensi pers di Mapolresta Surakarta pada Rabu (26/2), menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan survei intensif terkait jalur mudik, bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Jasa Raharja. Survei ini bertujuan untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan strategi rekayasa lalu lintas menjelang Operasi Ketupat 2025.
"Kami telah memeriksa jalur-jalur mudik mulai dari Jawa Barat, Jabodetabek, Surabaya, Lampung, hingga Merak-Bakauheni. Hari ini, kami berada di Surakarta untuk menyamakan persepsi dengan stakeholder terkait demi mempersiapkan lonjakan kendaraan yang diprediksi akan terjadi," ujar Irjen Agus.
Dalam mengelola arus mudik, Polri menyusun strategi berdasarkan empat klaster utama. Klaster pertama adalah pengelolaan arus lalu lintas di jalan tol, termasuk penerapan sistem one way baik secara nasional maupun lokal untuk menghindari kemacetan panjang. Klaster kedua berfokus pada pengaturan jalan nasional dan jalur alternatif antarprovinsi, salah satunya adalah jalur fungsional Boyolali-Kartosuro-Klaten yang menghubungkan Solo Raya ke Yogyakarta.
Klaster ketiga mencakup pengawasan kendaraan di pelabuhan penyeberangan, sementara klaster keempat difokuskan pada pengelolaan kepadatan lalu lintas di lokasi wisata yang diperkirakan akan ramai selama libur Lebaran.
Selain itu, Polri juga akan menempatkan pos pengamanan dan pos terpadu di sepanjang jalur nasional, khususnya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik, terutama pengendara sepeda motor. Irjen Agus mengingatkan pentingnya pengawasan ketat di titik-titik rawan kemacetan, seperti exit tol Klaten, Prambanan, dan Kalikangkung, yang dapat menjadi penyebab penumpukan kendaraan jika tidak dikelola dengan baik.
“Kami memperkirakan bahwa titik-titik rawan kepadatan akan terjadi di exit tol Kalikangkung, Klaten, dan Prambanan menuju Yogyakarta. Jika tidak diatur dengan baik, kemacetan yang parah bisa terjadi,” jelasnya.
Untuk mengatasi potensi masalah tersebut, Kakorlantas juga mengimbau pemudik untuk memanfaatkan jalur alternatif dan beristirahat di pos-pos yang telah disediakan guna menjaga keselamatan serta kenyamanan selama perjalanan.
"Kami akan terus memantau kondisi di lapangan dan menyesuaikan strategi sesuai dengan situasi terkini jika terjadi peningkatan volume kendaraan secara signifikan," tutup Irjen Agus.